Masakan Favorit Buatan Rumahan

hmmm...dikala teriknya matahari menahan panas karena sinarnya saat perut keroncongan terkadang aku kebingungan untuk mengisi perut kosongku, mestikah aku membeli makanan diluar atau menyantap masakan ibuku sendiri. Serasa hambar rasanya bila memakan masakan yang tidak aku sukai, model - modelku maaf saja, orang yang suka pilah - pilih makanan terutama makanan dirumah yang dimasak oleh ibuku. Jadi kalau ibuku memasak makanan yang sesuai dengan seleraku alias srek dilidah yaa aku makan tetapi bilaa ibuku masak masakan yang bukan favorit kesukaanku yaa aku mending beli diluar aja dah. heheheh...XD maaf, penulisnya rada boros. Ibuku sebenarnya sudah tau mana masakan yang aku suka dan mana yang tidak. tetapi ada suatu alasan mengapa ibuku tidak terus saja yaa memasak makanan yang aku suka, biar aku selalu betah untuk menyantap habis hidangan yang dimasak ibuku. Alasannya karena ibuku berpikir seleraku dengan ayahku berbeda jadi ibuku selalu punya inspiratif untuk memasak agar bisa dimakan oleh seluruh penghuni dirumah. jadi tidak selalu makanan favoritku disukai oleh ayahku begitu juga sebaliknya. terkadang ayahku juga boros, ada masakan dirumah, tetapi malah beli makanan diluar yang tidak tahu seberapa higienisnya. Intinya ibuku memasak untuk bisa dimakan oleh satu rumah. untuk para pembaca sekalian, nih aku bagiin beberapa makanan favoritku khas ala resep rumahan heheheh XD...

Yang Pertama yang biasa ibuku masak untukku  :

                                     

ini salah satu masakan kesukaanku yang dimasak ibuku, ayahku juga suka masakan ini. sering-sering ibuku memasak ini hampir tidak ada bosan bosannya masak makanan ini karena selalu laku disantap sekeluarga hahahah.. ini dia resepnya :

Bahan-bahan :

6 butir telur ayam
3 sdm minyak goreng untuk menumis
Bumbu:
Haluskan
6 butir bawang merah
3 butir bawang putih
10 buah cabai merah keriting
5 buah cabai rawit merah
1 butir kemiri
1 buah tomat
1 sdt garam
1 sdt bumbu penyedap rasa ayam
100 ml air

Cara membuat :

1. Rebus telur bebek hingga matang, kupas kulitnya, dan goreng dalam minyak banyak hingga bagian     luarnya menguning.
2. Panaskan minyak di wajan, tumis bumbu yang dihaluskan hingga harum.
3. Masukkan telur yang sudah di goreng, aduk rata, tambahkan air. Biarkan bumbu meresap. Angkat       dan sajikan.

Simpel kan..

aku juga kayanya bisa membuatnya. enggak lengkap rasanya bila tidak ditambahkan nasi, nasi?Ya iyalaahhh.. masa makan lauk ga pake nasi, emang orang bule?kalo iya sih gapapa heheheh.. salah kata saya, maksudnya enggak lengkap bila tidak ditambahkan assisten lauk penghidangnya yang biasa ibuku masak yaitu :

Capcay 

taraaaatzz... tumis capcay, aku biasanya kalo makan telur balado dibarengi dengan ini untuk sebagai penyeimbang makanan. kalo gada ini rasanya kering-kering hambar aja bro hahahah.. nih aku bagiin resepnya ga jauh beda kok resep ibuku sama resep yang ada digugel..

Bahan-bahan :

4 porsi
150 gram Dada ayam fillet
100 gram Udang
1 buah Wortel
100 gram Sawi mie
100 gram Sawi putih
100 gram Bunga kol
1 buah Tomat hijau
150 ml Air

Bumbu :

1 buah Bawang bombay
2 siung Bawang putih
1 buah Cabe merah
3 buah Cabe rawit
2 sendok makan Saos tiram
1 sendok makan Saos tomat
secukup rasa Garam
1 sendok teh Merica halus
1 sendok makan Tepung maizena
3 sendok makan Minyak goreng

Cara Membuat :

1. Cuci daging ayam, potong-potong sesuai selera.
    Kuliti udang, tinggalkan bagian ekornya lalu cuci bersih.

2. Potong serong wortel dan sayur dirajang kasar.

#  Bumbu :

3. haluskan bawang putih. Iris bawang bombay, cabe dan tomat.

4. Tumis bawang bombay, bawang putih dan irisan cabe. Lalu masukkan daging ayam dan udang.           Tumis hingga setengah matang.

5. Kemudian masukkan wortel dan bunga kol. Setelah itu masukkan sayur dan tomat. Begitu juga           garam, merica, saos tomat, saos tiram dan tepung maizena yang dicampur air 150 ml.

Aduk sebentar sampai kuah mengental dan mendidih. Matikan api dan capcay kuah siap dihidangkan.

yang ini memang agak ribet tapi kalo gada makanan ini yaa apalah dayaku, kering2ngan doang (Lebay)heheheh...ini aku bagiin makanan favoritku yang terakhir..

                                    

    yaa apalah atuh cuman semur daging. sederhana banget kan. ga yang munafik2 cuman masakan rumah yaa toh pilihanku begini yang kusuka, ga yang terlalu mewah ato enak2 banget kan cek budget juga kalo budgetnya tinggi yaa banyak masakan atau makanan ibuku yang lebih aku sukai dibanding ini. yaa ibuku jago masakk. bisa masak makanan apa aja, tapi yang biasanya begini. Mohon maaf bila artikel blognya kurang menarik, dibuat sesederhana mungkin biar kesannya penulis orangnya sederhana heheheh.. terimakasih bagi yang sudah membaca blogku semoga diperlancar rejekinya. kalo ada yang mau komentar silahkan... :)

                                         

Read More

Tempat Wisata yang paling berkesan yang pernah saya kunjungi

Sewaktu itu, saya baru saja lulus dari bangku sekolah menengah pertama (Smp). Disaat itu juga saya kebingungan mencari pilihan sekolah yang tepat untuk melanjutkan kejenjang berikutnya. diakhir-akhir harian saya setelah masa persekolahan saya dismp, saya sibuk mencari-cari sekolah negeri yang pas dengan bobot saya, saya browsing diinternet, sma yang kira2 deket rumah saya dimana, yang kira2 untuk ongkos sekolah saya memadai dimana, dan terakhir yang kira2 aman dimana yang artinya (bebas dari tawuran, bebas dari anak2 berandalan, yang mutu sekolahnya bagus tidak asal-asalan). akhirnya setelah lama hari berlanjut saya menemukan sekolah yang pas dengan saya meskipun agak jauh tapi yaa tidak apa2lah, saya nyantel di sman 15 jakarta. nah lega hati saya sudah menemukan sekolah tidak diambil pusing lagi. dihari-hari saya yang kosong saya mendapatkan libur akhir persekolahan saya dismp selama 3 minggu. Ayah saya mengajak saya jalan2 ketempat wisata bernuansa natural yang bernama Dieng tempatnya didaerah antara kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo tepatnya di sebelah barat kompleks Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.

disana saya mengunjungi beberapa tempat wisata yang terkenal khas Dieng, saya pergi keTelaga Warna, perkebunan Dieng dll.. hehehe saya lupa,

   

dihari keberangkatan kami berkumpul satu keluarga. Saya, ayah saya, & Ibu saya, saya anak tunggal tidak memiliki kakak ataupun adik. ohiya kami juga mengajak nenek & kakek saya lohh, jadi kami berangkatnya dari rumah nenek kakek saya. diperjalanan kami pergi berkunjung ke rumah saudara atau paman saya dulu diPurwokerto untuk melayat kakek & nenek saya yang sudah almarhum dari ayah saya. perjalanan serasa mengasyikan hingga-hingga saya tertidur pulas jadi tidak tahu arah jalannya. bangun2 saya sudah tiba dirumah saudara heheh. setelah tiba kami istirahat sejenak, dan mengobrol-ngobrol dengan saudara saya serta paman saya. setelah tidak terasa lamanya kami mengobrol kami langsung bersiap-siap untuk pergi ketempat pemakaman. 

Sehabis dari pemakaman kami berdiskusi dengan paman saya, tempat wisata yang terkenal didaerah ini apa sih dan dimana. terucap dari mulut ayah saya. Lalu paman saya merekomendasikan wisata yang bagus untuk kami kunjungi tepatnya dieng. pertama kami mengunjungi wisata telaga warna didieng. keunikan dari tempat wisata ini yaitu airnya yang bisa berubah-ubah warnanya layaknya pelangi, sebab katanya telaga ini memiliki kandungan sulfur yang tinggi jadi bila terkena sinar matahari maka akan langsung berwarna. Saya posting foto lama saya dibawah :

 

Itu beberapa foto saya dilokasi wisata telaga warna. maaf kalo mukanya jelek, memang sudah dari cetakannya begini hahahah...kami sangat menikmati keindahan pemandangan disini, tidak hanya melihat telaganya saja tetapi juga pandangan kami dhiasi dengan perbukitan-perbukitan yang indah nan sejuk. udaranya sangat segar sekali disini, disini juga hawanya adem tidak seperti diJakarta tempat tinggal saya(Panasss)apa mungkin disini udaranya dingin karena kabut yaa, saya selalu menggigil disini makanya saya pake jaket hangat.

Seusai jalan-jalan kami ditelaga warna, kami main kecandi Arjuna saat tiba dilokasi digerbang depan banyak sekali yang menjual kentang disini. entah memang kebetulan pedagangnya jual kentang atau ciri khas dieng itu kentang?setelah saya baca-baca diinternet ternyata kentang adalah makanan populer khas dieng, disini kentangnya murah banget, beda banget sama dikota seperti jakarta karena justru disini daerah tempat pemasoknya kentang dijakarta. enak pula tekstur2 kentangnya karena masih segar langsung petik dari tanamannya kalo yang dikota kan sudah tidak fresh lagi alasan karena pengirimannya dan penimbunannya digudang. nah lanjut cerita dicandi kami tidak jauh-jauh dari telaga warna masih saja dinikmati dengan pemandangan perbukitan indah disini. 

Candi Arjuna

Sayang sekali hanya sedikit foto liburan yang saya postingkan, sebagian beberapa file foto saya hilang hufftt... tetapi inilah salah satu liburan yang paling mengesankan menurut saya sepanjang hidup saya. kalo saya ada rezeki alhamdulillah kelak nanti saya ingin berlibur keAmerika. Mungkin itu nantinya akan menjadi salah satu liburan yang sangat mengesankan kedua setelah disini. terimakasih karena telah membaca blog saya. Mohon maaf bila ada kesalah pengataan dalam blog ini. saya akhiri wabillahitaufik walhidayat ass.wr.wb....

Read More

Perguruan Pencak Silat Cempaka Putih

Seni Beladiri Silat Cempaka Putih

   

    Seiring dengan namanya sama dengan alamat rumah saya. saya jadi tertarik untuk membahas seni beladiri pencak silat yang satu ini, setelah saya browsing - browsing tentang seni beladiri ini ternyata cukup menarik juga sejarah asal - usul terbentuknya perguruan ini untuk diikuti.  

    Perguruan beladiri ini ditemukan oleh Eyang Mursid. Pada Tahun 1923-1945 Eyang Mursid mengembara ke Aceh, Minangkabau, Banten , Bandung, Yogyakarta dan daerah-daerah lain di pelosok tanah air.Dalam Pengembarannya Eyang Mursid belajar berbagai ilmu silat.

    Pada Tahun 1964 beliau merangkum jurus-jurus sifat yang diperolehnya. Kemudian mendirikan paguyuban Pencak Silat yang diberi nama M. A. S ( Mardi Anorga Sakti ). Pada tahun 1968 Eyang Mursid ikut serta berjuang menumpas PKI. Pada tahun 1968 Eyang Mursid wafat di Sidoarjo-Surabaya Jawa Timur Tanah kelahirannya.

   Setelah Eyang Mursid wafat pencak silat yang dilestarikan oleh Bapak wagiman salah seorang muridnya. Ilmu silatnya di sempurnakan kembali sehingga jurus-jurusnya menjadi jurus yang praktis mudah dipelajari di terapkan dan di kembangkan yang sekarang menjadi PENCAK SILAT CEMPAKA PUTIH.

    Bapak Wagiman, beliau dilahirkan di kota Magetan pada tanggal 31 januari 1944. pada tahun 1966 adalah masa peralihan zaman orde lama ke zaman orde baru di Negara Indonesia. Dengan penuh tantangan dan kendala Bp. Wagiman pada masa itu mulai merintis dan menata kesinambungan budaya pencak silat yang telah diwarisinya. 

   Pada saat itu di kabupaten Magetan masa kekosongan Organisasi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Jadi Organisasi Pencak Silat yang berada di kabupaten Magetan pada waktu itu masih berdiri sendiri tanpa induk organisasi IPSI. Pada tahun 1969, atas nama komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Cabang Magetan menunjuk dan mengangkat Bp. Wagiman menjadi ketua IPSI cabang Magetan pada kurun waktu tahun 1969 sampai tahun 1971. pada masa inilah Bp. Wagiman mulai aktif menggerakkan kegiatan IPSI, untuk mengisi kekosongan aktifitas IPSI cab. Magetan. Tepatnya pada tanggal 1 april 1971, secara resmi digiatkannya olah raga bela diri pencak silat yang mendapat rekomendasi dan ijin dari kepala Kepolisian Resort 1054 Magetan dan Komandan KODIM 0804 Magetan, yang akhirnya ini merupakan cikal bakal berdirinya organisasi olah raga bela diri pencak silat cempaka putih.Tepatnya pada tanggal 18 juli 1974 dengan diberi nama Organisasi Olah Raga Bela Diri Cempaka Putih secara resmi didirikan oleh Bapak Wagiman. Kemudian diakui dan terdaftar pada IPSI cab. Magetan dengan surat keputusan No. 3/6/IPSI/74 kemudian dinyatakan sebagai pusat induk Organisasi Olah Raga Pencak Silat Cempaka Putih berada di Magetan Provinsi Jawa Timur. 

    Dengan modal Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi Olah Raga Bela Diri Pencak Silat Cempaka Putih dan dengan landasan spiritual: ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, landasan moral: pancasila, serta landasan operasional : panca setia cempaka putih, dengan semboyan WIRO YUDHO WICAKSONO dan lambing bunga cempaka berwarna putih berdiri dengan kokoh dan mekar berkembang di seluruh wilayah persada nusantara

  Di dalam pengembangannya Organisasi Olah Raga Bela Diri Cempaka Putih berpedoman pada ajaran-ajaran dan kaidah-kaidah pencak silat, serta menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang serba maju dan modern.
Dengan bekal ilmu lahir maupun batin yang dikembangkan dan dituangkan dalam bentuk bahan pendidikan dan pembinaan yang meliputi:

• Ilmu Teknik Pencak Silat
• Ilmu Tenaga dalam
• Ilmu terapi (penyembuhan)
• Ilmu kerohanian

Kini Organisasi Olah Raga Bela Diri Pencak Silat Cempaka Putih telah berkembang pesat dan telah mencetak jutaan pendekar yang terdiri dari tiga tingkatan warga, yaitu:

• Tingkat Warga Purwa
• Tingkat Warga Madya
• Tingkat Warga Wasana
• Tingkat Warga Dwija

Resmi berdiri 20 Juli 1974 di Magetan Jawa Timur .

Sumber Artikel : https://pusatbeladiri.wordpress.com/2012/06/28/sejarah-pencak-silat-cempaka-putih/

Read More

Tokoh Wayang Dewi Utari

Latar Belakang Utari dalam kisah Mahabharata

           

Utari (Dewanagari: उटरा; IAST: Uttarā) (disebut Utarā dalam bahasa Sanskerta) adalah nama putri bungsu Wirata dari Kerajaan Matsya. Ketika naskah Mahabharata disadur ke dalam bahasa Jawa Kuno, tokoh Utarā pun diganti namanya menjadi Utari, misalnya dalam naskah Kakawin Bharatayuddha yang ditulis tahun 1157. Ketika kisah Mahabharata dipentaskan dalam pewayangan, para dalang lebih suka memakai nama Utari daripada Utarā.

Dalam kitab keempat Mahabharata yaitu Wirataparwa dikisahkan bahwa Utari berlatih seni tari kepada Arjuna yang saat itu sedang menjalani hukuman penyamaran sebagai seorang waria bernama Wrehanala.

Ketika masa penyamaran kelima Pandawa dan Dropadi di Kerajaan Matsya berakhir, Wirata merasa bersalah karena telah memperlakukan mereka dengan kurang baik. Ia pun menyerahkan Utaraa kepada Arjuna sebagai tanda penyesalan dan minta maaf. Namun Arjuna sudah terlanjur menganggap Utari sebagai anak. Maka, Utari pun diambil sebagai menantu untuk dinikahkan dengan Abimanyu, putranya yang tinggal di Dwaraka.

Abimanyu sendiri akhirnya gugur pada hari ke-13 dalam perang besar di Kurukshetra atau perang Baratayuda, dan meninggalkan Utari dalam keadaan mengandung. Putra hasil perkawinan mereka tersebut setelah lahir diberi nama Parikesit.

Dewi Utari adalah putri bungsu Prabu Matswapati/Durgandana, raja negara Wirata dengan permaisuri Dewi Ni Yutisnawati/Rekatawati, putri angkat Resi Palasara dengan Dewi Durgandini. Ia mempunyai tiga orang saudara kandung masing-masing bernama, Arya Seta, Arya Utara dan Arya Sangka/Wratsangka.

Dewi Utari mempunyai sifat perwatakan halus, wingit, jatmika (selalu dengan sopan santun) dan sangat berbakti. Ia wanita kekasih Dewata yang mendapatkan anugrah Wahyu Hidayat. Dewi Utari menikah dengan Raden Abimanyu/Angkawijaya, putra Arjuna dengan Dewi Sumbadra, yang telah mendapat anugrah Dewata berupa Wahyu Cakraningrat. Dengan demikian mereka telah dikodratkan akan menurunkan raja-raja besar.

Saat Dewi Utari hamil dan kandungannya memasuki usia sembilan bulan, Raden Abimanyu, suaminya gugur di medan perang Bharatayuda. Ia melahirkan di Istana Astina, sesudah berakhirnya perang Bharatayuda dan keluarga Pandawa sudah boyongan dari Amarta ke Astina. Oleh Resi Wiyasa/Bagawan Abiyasa, putra Dewi Utari tersebut diberi nama Parikesit, yang setelah dewasa menggantikan kedudukan Prabu Karimataya/Yudhistira menjadi raja negara Astina.

Kesimpulan :

Utara alias Utari dalam kisah mahabharata ialah seorang anak dari Prabu Mastwapati alias Wirata yang sedang belajar menari dengan Arjuna (seorang ayah dari Ksatria muda Abimanyu dari pihak Pandawa)yang sedang menjadi masa hukuman yang diberikan oleh ayah Utari (Wirata).

kemudian dinikahkannya Utari dengan Abimanyu sebagai dalam bentuk penyesalan atas hukuman yang diberikan Wirata kepada Arjuna. disela - sela terakhir saat perang diKurukshetra ia gugur dimedan perang dan meninggalkan Utari yang sedang mengandung Parikesit diusia 9 bulan didalam kandungannya...

Read More